Tag Archives: Official Publication of Brotherhood Rally of All Veterans Organization

Insiden Junyo Maru (18 September 1944)

(Disusun oleh Omar Mohtar, Mahasiswa Ilmu Sejarah 2010)

Junyo Maru merupakan kapal kargo berbendera Jepang buatan tahun 1913 di Glasgow oleh Robert Duncan Co. Berat kapal ini 5.065 Ton, panjang 405 kaki, dan lebar 53 kaki. Berkali-kali kapal kargo ini berpindah kepemilikan dan nama sebelum akhirnya menjadi milik Jepang. Kapal ini pada tahun 1913-1917 dimiliki oleh perusahaan Lang & Fulton dan diberi nama “Ardgorm”. Pada tahun 1917-1919, kapal ini dimiliki oleh Norfold North American Steam Shipping dengan nama baru “Hartland Point”. Kemudian kapal ini kembali berpindah kepemilikan kepada Anglo-Oriental Navigation Co. Ltd, yang berkantor di Liverpool pada tahun 1919-1921 dan kapal ini mempunyai panggilan “Hartmore”. Di tahun 1921-1927 kapal ini dimiliki oleh perusahaan asal Jepang Sanyo Sha Goshi, Kaisha, kapal ini diberi nama “Sureway”. Kapal ini berubah nama menjadi “Junyo Maru” ketika dimiliki oleh Karafuto Kissen K.K., Tokyo, pada tahun 1927-1938. Namun kemudian berubah nama lagi menjadi “Zyunyo Maru” pada 1938-1944 saat dimiliki oleh Baba Shoiji K.K., Tokyo. Tetapi arti kapal “Zyunyo Maru” tetap sama seperti “Junyo Maru” hanya berbeda ejaaan saja.

Kapal Junyo Maru

Tenggelamnya kapal Junyo Maru adalah salah satu insiden terbesar dalam Perang Dunia II. Peristiwa naas itu bermula ketika pada tanggal 15 September 1944, Junyo Maru berangkat dari Tanjung Priok menuju Padang. Junyo Maru  mengangkut sekitar 6500 orang yang terdiri atas 2300 orang tahanan perang asal Belanda, Inggris, Amerika Serikat, dan Australia serta 4200 orang pekerja paksa asal Jawa. Para tahanan perang ini diangkut dari penampungan militer Jepang di Batavia dan Kampung Makassar. Orang-orang ini tidak mengerti mereka akan dibawa kemana oleh Kapal Junyo Maru, ada yang beranggapan bahwa mereka akan di bawa ke Thailand dan Jepang. Tujuan mereka dibawa ke Padang adalah untuk menjalani kerja paksa membangun jalur kereta api Pekanbaru-Muaro Sijunjung sepanjang 220 Km. Continue reading →